1. Pengertian
Hati
Hati (bahasa Yunani: ἡπαρ,
hēpar) merupakan kelenjar terbesar
di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma.
Berdasarkan
fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat ekskresi. Hal ini dikarenakan hati
membantu fungsi ginjal dengan
cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan
memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan
senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi.
2.
Fungsi Hati
Hati memiliki
beberapa fungsi, antara lain:
a)
Menetralisir racun sehingga tidak membahayakan tubuh, kemudian racun ini
dikeluarkan melalui urine.
b) Mengubah glukosa menjadi glikogen
untuk mengatur kadar gula dalam darah.
c) Sebagai
alat ekskresi yang mengeluarkan warna empedu dan urine. Setiap hari, hati
menghasilkan empedu mencapai ½ liter.
d) Tempat
sintesis beberapa zat. Hati menghasilkan enzim arginase yang mengubah arginin
menjadi ornifin dan urea. Ornifin yang terbentuk dapat meningkatkan NH3 dan CO2 yang bersifat racun.
e) Hati
menghasilkan empedu yang berasal dari hemoglobin sel darah merah yang telah
tua. Empedu disimpan di dalam kantung empedu dan merupakan cairan hijau serta
berasa pahit. Empedu mengandung kolesterol, garam empedu, garam mineral, dan
pigmen bilirubin dan biliverdin. Empedu ini berfungsi untuk mencerna lemak agar
mudah diserap tubuh, membantu daya absorpsi lemak di usus, mengaktifkan enzim
lipase, dan mengubah zat yang tidak larut dalam air menjadi zat yang larut
dalam air.
f) Hati merombak sel-sel darah merah
yang sudah tua. Hemoglobin dalam darah tersebut dipecah menjadi zat besi,
globin, dan heme. Zat besi dan globin dipakai kembali untuk menghasilkan sel
darah merah yang baru. Sedangkan, heme dirombak menjadi bilirubin dan
biliverdin yang berwarna hijau biru. Zat warna empedu ini mengalami oksidasi di
dalam usus menjadi urobilin yang memberi warna kekuningan pada feses dan urine.
3.
Bagian-bagian Hati dan Cara Kerja Hati
a)
Bagian-bagian
hati antara lain:
1.
Lobus
Kiri
2.
Lobus
Kanan
3.
Kapsula
Hepatis ( selaput pelindung hati )
4.
saluran2
yg berhubungan dengan hati
a.
Portal
triad yang terdiri daripada 3 salur iaitu:
- Kapilari portal
hati. Ia membawa darah dari vena portal hepar ke lobus hati.
- Arteri hati yang
membekalkan darah beroksigen kepada lobus-lobus hati.
- Duktus hempedu yg membawa cecair hempedu dari lobus ke
pundi empedu utk disimpan.
b. Vena hati yang membawa darah terdeoksigen dari hati.
Terdapat dua vena hati yaitu vena hati kanan dan vena hati kiri. Kedua-dua vena ini bersambung
terus dengan vena kava inferior
b) Cara Kerja Hati
1.
dalam
proses ekskresi
=> hemoglobin
dipecah menjadi zat besi, globin, dan hemin.
zat besi, diambil dan disimpan dalam hati, yang nantinya dikembalikan ke sumsum tulang belakang
globulin, digunakan lagi untuk metabolisme protein,
membentuk
hemoglobin baru
hemin, diubah menjadi
bilirubin & biliverdin. dikeluarkan ke usus 12jari dan di oksidasi menjadi urobilin, yang menjadi pewarna coklat pada feses.
2. pengikatan racun
as amino arginin
-> as. amino ortinin + urea
as. amono ortinin
mengikat NH3 dan
CO2 yang bersifat racun bagi
tubuh
as. amino ortinin
diubah menjadi as. amino sitrulin.
as. amino sitrulin +
NH3 -> as. amino arginin
(ulang lagi
prosesnya)
sehingga akan terus dihasilkan urea, yang dibuang ke ginjal, untuk dikeluarkan bersama urin.
racun -> urea
-> dikeluarkan dari tubuh.
5.
Kelainan
Pada Hati
Hepatitis
merupakan peradangan pada
sel-sel hati. Peradangan ini disebabkan oleh virus, terutama virus hepatitis A,
B, C, D, dan E. Pada umumnya penderita hepatitis A dan E dapat disembuhkan,
sebaliknya hepatitis B dan C dapat menjadi kronis. Sementara itu hepatitis D
hanya dapat menyerang penderita yang telah terinfeksi virus hepatitis B
sehingga kondisi ini dapat memperparah keadaan penderita.
Sirosis hati
merupakan gangguan hati yang
disebabkan oleh banyaknya jaringan ikat pada hati. Sirosis hati ini dapat
terjadi karena virus hepatitis B dan C yang berkelanjutan. Berkembangnya virus
ini dapat dipicu oleh konsumsi alkohol yang berlebihan, salah gizi, atau
penyakit lain yang disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu. Penyakit ini
belum dapat disembuhkan. Sementara itu pengobatan yang dilakukan hanya berguna
mengobati komplikasi yang terjadi seperti berak darah, perut membesar, mata
kuning, serta koma hepatikum. Perhatikan Gambar 8.12 untuk mengetahui perbedaan
hati yang sehat dan terkena sirosis.
Kanker hati
merupakan kelainan hati yang
disebabkan oleh berkembangnya sel-sel kanker pada jaringan hati. Kanker ini
sebagai komplikasi akhir dari hepatitis kronis karena virus hepatitis B, C, dan
hemokromatis.
Perlemakan hati
merupakan kelainan hati
akibat adanya penimbunan lemak yang melebihi 5% dari berat hati, sehingga lemak
ini membebani lebih dari separuh jaringan hati. Perlemakan hati sering
berpotensi menjadi penyebab sirosis hati. Kelainan ini dapat dipicu oleh
konsumsi alkohol yang berlebih.
Kolestasis dan Jaundice
merupakan keadaan akibat
terjadinya kegagalan hati dalam memproduksi dan atau pengeluaran empedu.
Kolestasis dapat menyebabkan gagalnya penyerapan lemak dan vitamin A, D, E, dan
K oleh usus, juga dapat menyebabkan terjadinya penumpukan asam empedu,
bilirubin dan kolesterol di hati.
Hemokromatosis
merupakan kelainan
metabolisme yang ditandai dengan adanya pengendapan besi secara berlebihan
dalam jaringan. Penyakit ini bersifat genetik atau keturunan.
No comments:
Post a Comment