Friday, 25 December 2015

PHOTOGRAPHY

Soal UAS Fisika SMA


1. Seorang siswa menjatuhkan bola dari ketinggian 5 m di atas tanah. Pada saat bola berada pada ketinggian 1 m di atas tanah, kecepatan bola adalah…
A. 50 m.s−1
B. 10 m.s−1
C. 4√5 m.s−1
D. 2√5 m.s−1
E. √10 m.s−1


2. Perhatikan gambar vektor gaya berikut!













Resultan tiga vektor gaya tersebut adalah…
A. 2 N
B. 2√3 N
C. 5 N
D. 5√3 N
E. 8 N


3. Roda A, B, dan C yang memiliki jari-jari RA = 10 cm, RB = 5 cm, RC = 15 cm. 




Bila kecepatan sudut roda A adalah 2 rad.s−1, maka kecepatan sudut roda C adalah….
A. 3/2 rad.s−1
B. 2/3 rad.s−1
C. 4/3 rad.s−1
D. ¾ rad.s−1
E. ½ rad.s−1


4. Perhatikan gambar berikut!



Seorang siswa mengukur diameter kelereng menggunakan jangka sorong, hasilnya seperti pada gambar. Diameter kelereng adalah…
A. 5,46 cm
B. 5,56 cm
C. 5,65 cm
D. 5,66 cm
E. 6,46 cm



5. Sebuah mobil bermassa 2 × 103 kg bergerak dengan kecepatan 72 km.jam– 1 , tiba-tiba direm hingga berhenti setelah menempuh jarak 40 m. Besar gaya pengereman tersebut adalah….
A. 50 N
B. 2.000 N
C. 5.000 N
D. 10.000 N
E. 20.000 N




Thursday, 24 December 2015

SOAL ULANGAN KIMIA

ULANGAN STOIKIOMETRI

·           Berapa volume dari 0,7 gram gas N2, pada tekanan dan temperature :
a.       O0C, 1 atm
b.      200C, 0,5 atm
c.       Pada (p,T) sama diketahui 2,4 liter gas NO = 3 gram.
·           Berapa gram massa zat terlarut dalam larutan 25 mL larutan Fe2(SO5)3 0,4 m ?
·           Dalam 7,5 gram suatu hidrokarbon (C & H) terdapat 6 gram karbon, Mr = 30, tentukan rumus empiris dan rumus molekulnya?
·           Berapa pesen massa masing-masing unsure yang terkandung dalam AIPO3 !
·           Sebanyak 4,88 gram senyawa hidrat BaC12.xH2O padat dipanaskan. Setelah pemanasan ternyata zat yang tersisa adalah 4,16 gram. Bagaimana rumus senyawa hidratnya? (Mr CaC12 = 111 dan Mr H2O = 18)

·           Pada pemanasan kalium klorat (KC1O3) menurut reaksi : 2 KC1O3(s) 2 KC1(aq) + 3O2(g), diperoleh 1,12 liter gas oksigen pada keadaan standar. Berapa massa kalium klorat yang telah terurai?

Jawaban soal klik disini







ENGLISH ESSAY ABOUT MOTHER

MY MOTHER
            
My mother's name is Nur which means light. She height about 160cm. She weighs about 50 kg. She has beautiful hair and brown skin. Maybe for you it was just a normal thing and not special. But to me, she is the protector of my heart. Because every time I started to close my eyes she would always beside me. she is the best friend in my life. My mother is a person who is extraordinary. I loved she most. She is a steadfast and unyielding. With her everything would be easy. She was like a light heart in my life. She is like the sun that always brighten my life. One sentence that I will not forget it "never stops have dreamed, because the dream of all things will become easier and keep trying to make that dream come true. "

Krisis Nilai Tukar Makalah Ekonomi

KRISIS NILAI TUKAR
A.      Pendahuluan
Krisis nilai tukar yang terjadi sebagai akibat penularan dari krisis di Thailand telah melanda Indonesia dalam tahun 1997-1999, tidak saja di bidang ekonomi tetapi berkembang menjadi krisis multidimensi. Hal tersebut terjadi karena krisis moneter di Indonesia secara cepat menjalar menjadi krisis perbankan, krisis ekonomi, dan berlanjut ke krisis sosial-politik dan bidang-bidang lain.
Depresiasi Rupiah yang besar telah menyebabkan berbagai kesulitan. Para pengusaha mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban luar negeri yang jatuh waktu dan untuk mengimpor bahan baku yang diperlukannya. Bank-bank mengalami kesulitan dari rentetan masalah yang dihadapi nasabah dalam membayar hutang-hutang mereka, ditambah lagi dengan adanya sebagian masyarakat melakukan spekulasi di tengah-tengah perkembangan yang semakin memprihatinkan.
Krisis tersebut kemudian menyebabkan berkurangnya kepercayaan investor asing terhadap prospek perekonomian Indonesia, sedangkan pada saat yang bersamaan prospek ekonomi di kawasan lain, khususnya Amerika, sangat menjanjikan. Modal asing yang selama ini turut membiayai pembangunan ekonomi Indonesia tidak masuk lagi, bahkan mengalir keluar secara bersamaan dan dan dalam jumlah yang besar. Akibatnya, gejolak nilai tukar telah menimbulkan berbagai kesulitan ekonomi yang sangat parah, dan stagflasi mewarnai ekonomi Indonesia sehingga aktivitas ekonomi merosot tajam.
Pada paruh pertama tahun 1998, misalnya, kegiatan ekonomi mengalami kontraksi sebesar 12% per tahun sebagai akibat banyaknya perusahaan mengurangi aktivitas atau bahkan menghentikan produksinya. Laju inflasi juga melambung tinggi, yakni mencapai 69,1% dalam periode Januari – Agustus 1998. tingginya laju inflasi menyebabkan menurunnya daya beli masyarakat, khususnya golongan berpendapatan rendah. Dalam perkembangannya, kondisi ekonomi diperparah dengan rusaknya sistem distribusi bahan kebutuhan pokok yang berakibat pada timbulnya gejolak sosial-politik.
Krisis juga telah mengakibatkan timbulnya berbagai masalah yang dihadapi Bank Indonesia seperti dilema dalam mengatasi krisis perbankan yang menimbulkan masalah Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Di sisi lain, krisis juga telah mempercepat proses perubahan status Bank Indonesia menjadi bank sentral yang independen.

B.       Pemicu Terjadinya Krisis
Pemicu terjadinya krisis ekonomi di Indonesia adalah efek dari krisis nilai tukar di Thailand pada awal Juli 1997 yang melanda pasar valuta asing di kawasan Asia dan mempengaruhi pasar valas di Indonesia yang beroperasi dalam perekonomian nasional yang mengidap berbagai kelemahan struktural. Proses penularan berkembang cepat menjadi krisis yang melanda semua aspek kehidupan masyarakat karena pasar keuangan domestik sudah terintegrasi ke dalam pasar keuangan global.
Krisis di Indonesia menjadi sangat parah karena baik dari sumber asalnya maupun struktur ekonomi nasional memang menyebabkan terjadinya proses deteriorisasi secara sistematik sehingga menimbulkan dampak yang sangat besar. Gejolak ekstern pada pasar valas merupakan dampak penekanan nilai mata uang di kawasan, setelah terjadi perubahan sentimen pasar dari optimisme yang berlebihan. Sementara itu, ekonomi nasional diwarnai dengan struktur keuangan, terutama perbankan, yang lemah dan sektor riil yang juga lemah sebagaimana tercermin pada ekonomi biaya tinggi.
Kedua unsur ini menyebabkan krisis yang terjadi menjadi sangat dahsyat sehingga dampaknya juga sangat luas. Krisis yang pada awalnya hanyalah krisis nilai tukar kemudian berkembang menjadi krisis perbankan, hingga menjalar menjadi krisis sosial dan politik yang berakibat sangat dahsyat bagi kehidupan bangsa Indonesia.
C.      Krisis Nilai Tukar
Krisis nilai tukar merupakan penularan dari krisis serupa di Thailand. Mulai Juli 1997, rupiah mengalami depresiasi yang besar. Berikut adalah grafik perekonomian Thailand pada tahun 1995 hingga tahun 2002 :
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/5/5e/Small_FX_Thailand_US_10yrs.png
        










      
Gambar : Grafik perekonomian Thailand

Dalam waktu satu bulan, nilai rupiah di pasar valuta asing terus melemah, sehingga untuk menyelamatkan cadangan devisa negara, Bank Indonesia melepaskan system nilai tukar mengambang terkendali menjadi system mengambang bebas.
Sejak diberlakukannya system itu, maka nilai tukar rupiah benar-benar terjun bebas ke level yang terus merosot. Puncaknya terjadi pada bulan Juni 1998, ketika nilai rupiah menjadi Rp. 16.500,- per dolar Amerika Serikat. Hal itu memperlihatkan bahwa dalam waktu satu tahun saja, rupiah dengan mudah terdepresiasi lebih dari 500% terhadap dolar Amerika Serikat.
Terjun bebasnya nilai rupiah disebabkan oleh berbagai peristiwa social-politik yang terjadi di Indonesia, terutama gelombang kerusuhan massa pada Mei 1998 yang telah menurunkan kepercayaan dunia internasional terhadap Indonesia.
Baru pada saat Pemerintah mengundang lembaga moneter internasional (IMF) untuk membantu penyelesaian krisis, maka nilai tukar rupiah mengalami penguatan secara bertahap. Sampai saat ini nilai tukar rupiah cenderung stabil di pasar valuta, yaitu berada di kisaran Rp. 9.000,- s/d Rp. 10.000,- per satu dolar Amerika Serikat.

D.      Krisis Perbankan
Pada saat awal krisis melanda di bulan Juli 1997, perbankan merupakan jenis usaha yang terkena dampak paling parah. Kondisi krisis menyebabkan perbankan tidak mampu menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi keuangan. Krisis perbankan dimulai dengan timbulnya kesulitan likuiditas yang diakibatkan oleh melemahnya nilai tukar rupiah yang berakibat pada kesulitan bank dalam memenuhi kewajibannya kepada luar negeri dan kesulitan nasabahnya dalam melunasi hutangnya kepada bank.
Kondisi perbankan kemudian menjadi rawan setelah munculnya penarikan simpanan dan pemindahan dana dari bank yang lemah ke bank yang kuat secara besar-besaran akibat semakin merosotnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan. Apalagi setelah likuidasi 16 bank swasta nasional pada tanggal 1 November 1997 yang dilakukan tanpa persiapan yang memadai untuk menghadapi rush atau bank run.
Akibatnya beberapa bank yang sebelumnya tergolong sehat ikut terkena dampak tersebut sehingga posisi mereka menjadi tidak sehat dan mengalami kesulitan likuiditas. Untuk mengatasi krisis tersebut, pemerintah melakukan berbagai langkah penyelamatan antara lain mendirikan BPPN, penyempurnaan kelembagaan, dan pemberian status mandiri kepada Bank Indonesia. Selain itu untuk membantu permodalan dan membiayai operasional maka bank-bank tersebut diberikan Bantuan Likuiditas dari Bank Indonesia.
Hal itu mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat yang sejak pertengahan tahun 1999 sudah mulai menyimpan kembali dana mereka di sector perbankan. Setelah itu untuk proses penyehatan perbankan, maka Pemerintah mulai melakukan program restrukturisasi dam rekapitalisasi perbankan agar perbankan mampu beroperasi seperti sebelum krisis.




E.       Krisis Sosial Politik
Krisis moneter dan perbankan telah memberikan pengaruh negative yang menghancurkan sendi-sendi kehidupan masyarakat, sehingga dampak social dan politiknya juga luar biasa. Hal itu disebabkan oleh struktur dan kelembagaan social serta politik di Indonesia juga mengidap kelemahan, sehingga proses penularan krisis terus berlangung dan melanda sendi-sendi kehidupan social dan politik , sehingga Indonesia akhirnya mengalami krisis multidimensi.
Banyak perusahaan yang terpaksa gulung tikar dan pada akhirnya muncul pengangguran baru di Indonesia akibat pemutusan hubungan kerja dalam jumlah yang besar. Di sisi lain harga-harga barang-barang kebutuhan pokok melambung tinggi dan ini semakin membenani rakyat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Keadaan tersebut pada akhirnya meningkatkan angka kemiskinan di Indonesia dan menimbulkan masalah-masalah social baru yang merugikan kehidupan social di Indonesia.
Krisis yang semakin dahsyat pada akhirnya memaksa mahasiswa dan masyarakat turun ke jalan untuk menuntut perubahan di negeri ini. Demonstrasi mahasiswa yang awalnya dilakukan dengan damai ternyata malah dilawan dengan tindakan yang represif dari aparat keamanan. Puncak dari ketegangan politik pada saat itu ialah terbunuhnya empat mahasiswa Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998. Kematian mahasiswa tersebut menimbulkan gelombang kerusuhan missal pada dua hari berikutnya di berbagai kota di Indonesia. Kerusuhan yang terjadi semakin menenggelamkan Indonesia dalam kehancuran dan ketidakpercayaan masyarakat internasional terhadap keamanan di Indonesia. Hal ini tentu saja menyulitkan Pemerintah untuk melakukan perbaikan terhadap krisis yang terjadi. Kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah juga semakin menurun, dan satu-per satu unsur yang mendukung pemerintahan mulai menarik dukungannya, sehingga pemerintahan mulai goyah dan tidak dapat dipertahankan lagi. Pada tanggal 21 Mei 1998, Presiden Soeharto yang telah berkuasa selama 32 tahun mengundurkan diri, dan dengan demikian Orde Baru berakhir dan mulailah Era Reformasi di Indonesia.
F.       Penutup
Krisis yang terjadi di Indonesia perlahan-lahan mulai dapat diatasi. Nilai tukar Rupiah mengalami perkembangan yang stabil sampai dengan saat ini. Selain itu struktur perbankan telah diperkuat berkat diberikannya kemandirian kepada Bank Indonesia dalam menentukan berbagai kebijakan di bidang perbankan. Saat ini perbankan telah mampu bangkit kembali dan telah menjadi lembaga intermediasi keuangan yang efektif dan terpercaya. Keadaan perbankan saat ini terus diperbaiki, sehingga terjadinya krisis perbankan yang nyaris menghancurkan system perbankan Indonesia pada tahun 1997 tidak terulang kembali.
Akan tetapi meskipun krisis nilai tukar dan perbankan telah teratasi, krisis yang lebih luas yaitu krisis social di masyarakat belum sepenuhnya dapat teratasi. Masalah lapangan pekerjaan, sulitnya pemenuhan kebutuhan hidup, hingga munculnya bibit-bibit disintegrasi bangsa di daerah terus saja datang silih berganti. Ketidak berpihakan Pemerintah kepada masyakarat golongan menengah ke bawah dan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme yang dilakukan oleh sebagian oknum pejabat di negeri ini mengakibatkan rakyat kecil semakin hidup dalam ketertinggalan. Entah sampai kapan keadaan sebagian besar masyarakat Indonesia terus hidup dalam kemiskinan, dan entah sampai kapan pula bangsa ini dapat hidup dalam suasana yang “gemah ripah loh jinawi” seperti cerita yang pernah disampaikan oleh nenek moyang kita di masa lalu.



Daftar Pustaka

Samuelson, Pul A. dan William D. Nordhaus. 2002. Economics, New York: McGraw-Hill
Sumber gambar : www.wikipedia.or.id


CERPEN SEDERHANA

SINGKAT
Karya Winda Diana Putri

ayo cepat!” ucap Dilla yang sudah mulai tersengal nafasnya.
“sebentar buku ini harus kita bawa.” Jawabku mengambil sebuah buku yang mulai ku masukkan kedalam tas.
Aku berlari cepat meyusul Dilla. Dilla pun menarik lengan kanan ku. Kami berdua berlari menuju persimpangan. Menungggu kendaraan umum yang akan segera datang seperti biasanya.
ayo duduk di sini.” Ucap Dilla yang kemudian menyandarkan tubuhnya pada dinding warung yang berada tepat di tempat kami menunggu. Semilir angin menyapu tubuh putih Dilla. Rambutnya yang lurus panjang menari sayu di mataku karena semilir angin. Aku diam dan melihat kearah Dilla, ku lihat sekitar sudah semakin sepi.
“Dilla, sudah sepi apa kita tak jadi pulang?”
“sabar sebentar lagi juga aka nada kendaraan umum.”
“tapi ini sudah pukul lima sore, Oplet pun mungkin sudah sepi.” Ucap ku takut karena melihat hari yang semakin sore.
“Sudah tenang saja. Lebih baik kau duduk, akan ku belikan segelas air.”
“Bagaimana aku bisa tenang! Tadi kamu yang mengajak ku untuk bergegas, tapi sekarang apa?” ucap ku kesal dan meninggalkan Dilla.
Dilla mulai berjalan di sampingku dan sesekali melihat kearahku. Aku hanya diam dan memandang lurus. Sesekali Dilla mengajakku berbincang, tapi ku hanya diam dan terus berjalan.

***
Pagi ini sang surya masih ragu untuk memunculkan sinarnya, mataku yang masih terkulai lemas pun perlahan-lahan bangkit. Aku berjalan keluar  kamar dan menuju kamar mandi. Sesekali kulihat ke arah luar rumah, daun-daun yang masih terbungkus embun pun masih tertidur lelap.
Aku menyelasaikan aktifitas pagi ku dan segera berangkat menuju ke sekolah ku. Seragam rapi dengan menggunakan sepatu hitam polos telah kukenakan.
“Winda… winda… !!” ucap Dilla yang telah menunggu di halaman rumah.
“Iya, aku berangkat dulu ya.” Ucap ku kepada ayah dan ibuku.
Aku dan Dilla pun telah berjalan meninggalkan rumah, tapi kali ini Dilla agak aneh, tubuhnya pucat. Sesekali ingin kugerakkan bibir ku untuk berbincang tapi suaraku ragu untuk memulai.
“Winda!” lamunanku terpecah saat Dilla memukul pundakku. Aku langsung melihat kearah Dilla dan Dilla tertawa. “Ayolah cepat sebelum kita terlambat, apa kamu ingin di hukum lagi?” tambah Dilla.
Dari kejauhan kami telah mendengar suara riuh dari sekolah kami. Dilla tertawa dan berkata lantang “Inilah SMP N 4, tempat para hewan di budidayakan.” Ucap Dilla terbahak-bahak. Aku pun ikut tersenyum sesembari mengeluarkan gelak tawa saat bersamanya.
“Nanti sepertinya kita akan pulang terlambat lagi.”
“kenapa?” tanyaku
“Apa tugas kita sudah selesai?”
“hahaha… aku lupa. Tapi bukunya?”
“Ada apa? Bukankah kau telah memasukkan buku Kumpulan Puisi itu ke tas punggungmu?”
“Iya sudah, tapi aku lupa membawanya”
“Baiklah nanti kita pulang kerumahmu dan mengambil buku itu.”
Pelajaran sekolah pun usai, aku segera duduk siap setelah ketua kelas menyiapkan kami semua. Dengan penampilan yang tidak serapi tadi pagi aku melangkah menyambut tangan Ibu Guru untuk memberikan salam kepadanya. Dilla yang menyusul dibelakangku turut memberikan salamnya kepada Guru kami.
Dilla menarik tas punggungku yang memberikan isyarat bahwasanya dia ingin melangkah serempak denganku. Aku melihat kerah nya, Dilla mengajakku berhenti sejenak untuk sekedar minuman dingin di pinggir jalan. Di warung sederhana itu kami berdua duduk sejenak, sembari menyeruput air dari minuman yang telah kami beli.
Dilla ayo lah kita harus bergegas.” Ajakku pada Dilla, Dilla membuang minumannya kea rah selokan dan langsung menyusulku berjalan. Kami berdua berjalan kaki menuju rumahku, kaki kecil kami terus berjalan menyusuri rerumputan yang bergoyang. Tak kala kami bersenda gurau memainkan ilalang di pelatarn perjalanan. Tawa kecil menghiasi perjalanan kami.
Sesampai nya dirumahku, dengan masih  berpakaian seragam dan tas punggung lengkap yang masih kukenakan aku bergegas dan mengambil buku Kumpulan Puisi. Tak lupa aku mengambil dua buah roti dan dua botol air, dengan niat sebagai bekal untuk ku gunakan di perjalanan untuk mengerjakan tugas kelompok itu.
“Kaki ku sudah cukup lelah untuk berjalan.” Ucap Dilla setengah merengek padaku.
“Baiklah kita akan menumpangi kendaraan umum.” Jawabku.
Kami pun segera menunggu di persimpangan tempat biasa kami menunggu kendaraan umum. Dilla segera duduk menunggu di bawah pohon rindang dan langsung bersandar di tubuh kokoh pohon beringin itu.aku duduk di sebelahnya sembari melihat kearah jalan memastikan  kami dapat langsung cepat menemuka kendaraan umum itu.
Dari arah tak jauh kami melihatsebuah kendaraan umum yang berjalan lambat dan mulai menghampiri kami. Dengan segera Aku dan Dilla menaiki kendaraan yang sering kita kenal dengan Oplet itu. Kami duduk bersebelahan dan sesekali membicarakan tugas kelompok kami. Sesampainya diterminal kami berdua segera turun dan mecari salah satu tempat perentalan komputer.
Tanpa canggung kami berdua memasuki tempat perentalan itu, kami mencari tempat dan segera mengerjakan tugas itu.
“Ini ketik tugasnya!” Perintahku pada Dilla.
“Aku tidak mau, lagi pula aku tidak bisa mengetik dengan sepuluh jari.”
“Aku juga begitu, dan juga saat orang-orang mengetik dengan jari berlari aku dengan jari merangkak.” Ucap ku.
Ayo lah, apakah tidak cara yang lebih mudah?” ucap Dilla
Dengan baju seragam yang tanpa sengaja telah kukeluarkan, Aku berjalan menuju orang yang telah kupastikan sebagai pemilik perentalan computer itu. Dengan memberanikan diri aku mencoba bertanya.
“Bang, bisa tolong ketikin naskah tugas kami berdua?” ucapku.
“Bisa dek.”
Wajah ku kini mulai merah merona karena perasaan senang yang terukir indah di dalam benakku. Aku bergegas memanggil Dilla, dan menarik lengan baju nya. Dilla melihat kearahku dan mengikuti langkah kakiku. Aku berdiri tepat di belakang pegawai rental komputer itu.
Selang beberapa jam akhirnya naskah tugas kami selesai juga. Aku melihat kearah Dilla dan tersenyum kearahnya, Dilla pun turut tersenyum, kami berdua membereskan pembayaran dan langsung ingin menuju kerumah. Karena hari sudah semakin sore, jadi kami bergegas.
“Besok jangan lupa membawa tugas ini.” Ucap Dilla sembari menarik tas punggungku di dalam perjalanan.
“Siap sobat.” Jawabku tersenyum
Akhirnya aku pun telah tiba dirumah dan segera istirahat. Untuk meniapkan hari esok.

***

Pagi ini aku melangkah dengan pasti ke sekolah walaupun tidak bersama Dilla karena dia di anatar oleh Ayahnya, tetapi aku sangat siap pergi sekolah. Dengan seragam lengkap dan memakai baju hangat polos bewarna putih aku menuju sekolah. Wajahku yang berseri-seri tak bisa kupungkuri lagi.
Setibanya di sekolah aku langsung menghampiri Dilla dan memberikan naskah tugas kami padanya. Jam pelajaran B. Indonesia pun di mulai. Aku agak tegang dan pucat, tetapi terus tetap tenang. Aku dan Dilla berjalan ke depan kelas dan mempresentasikan hasil kerja kami berdua.
Tubuhku gemetar saat Dilla mulai menggerakkan bibirnya, aku mencoba tetap tenang dan melihat kearah bawah. Dan sesekali melihat kearah teman-teman ku. Hingga akhirnya Dilla selesai membacakan naskah tugas kami berdua di depan kelas. Teman-teman dan guruku pun ikut memberikan perhatian positif kepada kami berdua. Aku menuju tempat duduk ku ang berada pada urutan nomor tiga di sebelah pojok dinding.
“Apakah presentasi kita akan menghasilkan nilai yang bagus?” tanyaku pada Dilla.
“Sudah tenang saja, kita kan sudah berusaha.” Tuntas Dilla. Aku mengangguk iya pada Dilla.
Akhirnya kami hampir sampai pada akhir jam pelajaran. Guruku telah siap untuk memberitahukan nilai para siswa-siswi nya. Aku duduk terdiam dalam hati tersirat rasa penasaran. Guruku mulai bangkit dari tempat duduknya, aku menelan ludah dan terdiam.
“Jadi hasil tertinggi pada presentasi tugas kali ini adalah Winda dan Dilla.” Ucap guruku. Aku masih terdiam dan tidak berkata apa-apa. Hingga Dilla mengerakkan tubuhku, dan aku langsung berteriak kegirangan. Dan kemudian tertawa puas dengan hasil yang telah ku dapatkan bersama Dilla.





*SEKIAN*

PENGAMATAN FUNGI (JAMUR) - BIOLOGI

FUNGI (JAMUR)
PENGAMATAN FERMENTASI JAMUR

I.                   Judul     : Pengamatn fermentasi jamur

II.                Tujuan  : Mengetahui kekuatan fermentasi jamur

III.             Alat dan Bahan :
-          Kentang 200 g
-          Air bersih 1 liter
-          Tepung agar 15 g
-          Kapas
-          Silet
-          Pinset
-          Cawan petri
-          Botol

IV.             Cara Kerja       :
·         Kentang dikupas dan diiris kecil, dibersihkan, direbus dengan 1 liter air bersih selama 30 menit, disaring diambil ekstraknya tambahkan tepung agar 14 g, larutan ini didihkan sampai agarnya larut kemudian tambahkan air sampai volumenya 1 liter.
·         Media dituang kedalam botol, kemudian disterilkan dalam rebusan air selama 20 menit dengan suhu 121 C
·         Botol yang mengandung media dimiringkan untuk mendapatkan permukaan lebih luas, setelah media memadat dapat digunakan sebagai media isolate. Media dalam botol dalam temperature hangat dapat dituang kedalam cawan petri  digunakan untuk hal yang sama. Sebaiknya media disimpan dalam incubator dengan temperature 24 C – 28 C, hingga jamur terlihat.
·         Jamur siap dimanfaatkan bagi kehidupan sehari-hari.

V.                Kesimpulan:
Jamur merupakan tumbuhan tingkat rendah bersel satu atau bersel banyak, berspora dan tidak mempunyai klorofil.
Jamur bersel banyak sebagian tubuhnya terdiri atas benang-benang yang disebut hifa yang bercabang-cabang yang berbentuk jaring-jaring yang disebar miselium.
Jamur tidak berklorofil bersifat parasit atau saprofit. Dinding sel / dinding hifa umumnya terdiri atas selulosa, tetapi pada jamur tingkat tinggiterdiri atas zat kittin.
Berkembang biak secara vegetatif dan generatif.
a.       Cara vegetatif dengan spora, tunas, konidia dan fragmentasi

b.      Cara generative dengan konjugasi dan spora generative