PERBEDAAN POLA FIKIR MASYARAKAT
1. Pengertian Masyarakat
“Masyarakat” yang berarti pergaulan
hidup manusia sehimpun orang yang hidup bersama dalam sesuatu tempat dengan
ikatan aturan tertentu, juga berarti orang, khalayak ramai.
2. Pola Hidup Masyarakat
Dalam sub bab ini yang penulis
maksudkan ialah pola hidup yang dilakukan berupa. Kebiasaan untuk mencari
nafkah dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarganya dalam kehidupan sehari-hari,
seperti pertanian, perkebunan perdagangan dan lain-lain semacamnya, serta
akibatnya bagi kelanjutan pendidikan anak-anak mereka.
Dapat kita pula ketahui bahwa
mayoritas penduduk masyarakat di suatu desa diduduki oleh kaum petani
yang merupakan pencaharian utama mereka dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari serta sebagian untuk
kepentingan sosial.masyarakat di suatu desa jga sulit mendapat kan energi
listrik karna kurangnya sarana dan prasarana di desa. Serta masyarakat didesa
juga mempercayai hal-hal yang mistik,dan masyarakat masih memakai cara-cara
pengobatan dari leluhur mereka.dan juga sulit masuk nya kendaraan transportasi. Lainnya, perlu juga
di ketahui pula bahwa biasanya dalam suatu desa pola hidup mereka selain
dari petani tambak, petani sayur mayur, perkebunan dan sebagian sebagai seorang
nelayan, pedagang, tukang kayu, tukang batu, buruh tani, dan pegawai.
Dalam suatu desa dimana terlihat
pada masyarakat masih banyak membedakan nilai-nilai budaya antara orang
kaya dengan orang miskin, antara masyarakat yang masih keturunan raja dengan
masyarakat biasa. Perbedaan ini masih terdapatnya sistem perburuan bagi
masyarakat jelata, misalnya bagi seorang kaya (mampu) memperkerjakan para tani untuk
mengerjakan sawah atau ladangnya, kemudian setelah berhasil di beri upah
sebagai imbalan yang tidak sesuai dgn hasil kerja mereka.
Dari uraian di atas, dapat
dikategorikan bahwa yang terbanyak adalah masyarakat petani, hal ini merupakan
standar, bahwa pola hidup di dalam masyarakat dalam mencari nafkah
beranekaragam, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Di samping itu
sebagian pula masyarakat masih membedakan nilai-nilai budaya diantara orang
kaya dan orang miskin antara masyarakat keturunan raja dengan masyarakat biasa.
Perubahan sosial budaya yang terjadi
dalam masyarakat, ada masyarakat yang dapat menerima dan ada yang tidak dapat
menerima. Masyarakat yang tidak dapat menerima perubahan biasanya masih
memiliki pola pikir yang tradisional. Pola pikir masyarakat yang tradisional
mengandung unsur-unsur dibawah ini:
1.
bersifat sederhana,
2. memiliki daya guna dan produktivitas rendah,
3. bersifat tetap atau monoton,
4. memiliki sifat irasional, yaitu tidak didasarkan pada pikiran tertentu.
2. memiliki daya guna dan produktivitas rendah,
3. bersifat tetap atau monoton,
4. memiliki sifat irasional, yaitu tidak didasarkan pada pikiran tertentu.
Sedangkan
perilaku masyarakat yang tidak bisa menerima perubahan sosial budaya, di
antaranya sebagai berikut.
1. Perilaku masyarakat yang bersifat tertutup atau kurang membuka diri untuk
1. Perilaku masyarakat yang bersifat tertutup atau kurang membuka diri untuk
berhubungan
dengan masyarakat lain;
2. Masih memegang teguh tradisi yang sudah ada;
3. Takut akan terjadi kegoyahan dalam susunan/struktur masyarakat, jika terjadi integrasi kebudayaan;
4. Berpegang pada ideologinya dan beranggapan sesuatu yang baru bertentangan dengan idielogi masyarakat yang sudah ada
2. Masih memegang teguh tradisi yang sudah ada;
3. Takut akan terjadi kegoyahan dalam susunan/struktur masyarakat, jika terjadi integrasi kebudayaan;
4. Berpegang pada ideologinya dan beranggapan sesuatu yang baru bertentangan dengan idielogi masyarakat yang sudah ada
Masyarakat tradisional cenderung
sulit menerima budaya asing yang masuk ke lingkungannya, namun ada juga yang
mudah menerima budaya asing dalam kehidupannya. Hal ini disebabkan unsur budaya
asing tersebut membawa kemudahan bagi kehidupannya. Pada umumnya, unsur budaya
yang membawa perubahan sosial budaya dan mudah diterima masyarakat adalah,
jika:
1. unsur kebudayaan tersebut membawa manfaat yang besar,
2. peralatan yang mudah dipakai dan memiliki manfaat,
3. unsur kebudayaan yang mudah menyesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima unsur tersebut.
Unsur
budaya yang tidak dapat diterima oleh masyarakat adalah:
1. unsur kebudayaan yang menyangkut sistem kepercayaan,
2. unsur kebudayaan yang dipelajari taraf pertama proses sosialisasi.
1. unsur kebudayaan yang menyangkut sistem kepercayaan,
2. unsur kebudayaan yang dipelajari taraf pertama proses sosialisasi.
Sebaliknya,
masyarakat modern yang memiliki pola pikir yang berbeda. Unsur yang terkandung
dalam pola pikir masyarakat modern adalah:
1. bersifat dinamis atau selalu berubah mengikuti perkembangan zaman,
2. berdasarkan akal pikiran manusia dan senantiasa mengembangkan efisiensi dan efektivitas, serta
3. tidak mengandalkan atau mengutamakan kebiasaan atau tradisi masyarakat.
1. bersifat dinamis atau selalu berubah mengikuti perkembangan zaman,
2. berdasarkan akal pikiran manusia dan senantiasa mengembangkan efisiensi dan efektivitas, serta
3. tidak mengandalkan atau mengutamakan kebiasaan atau tradisi masyarakat.
3. Pola kehidupan
masyarakat modern
Lain hal nya dengan kehidupan dikota,
hampir sebagian masyarakat hidup dengan gaya yang modern, masyarakat yang
tinggal dikota mendapatkan semua kebutuhan nya karna tersedianya alat pemuas
kebutuhan yang dapat mereka jumpai disekitar lingkungan mereka. Masyarakat kota
maju sekali dalam bidang teknologi, pendidikan, maupun transportasi nya. Mereka
juga mau menerima hal-hal baru seperti kemajuan teknologi yang terus berkembang
dari zaman ke zaman. Walaupun, begitu masyarakat kota hidup nya lebih bersifat
individualis, rasa kebersamaan dan gotong royong jarang terlihat, hanya sebagian
orang yang melakukan gotong royong tersebut. Ini mungkin terjadi karena, mereka
sibuk dengan urusan masing-masing, dan kurang nya rasa kekeluargaan karna
mereka berasal dari daerah dan agama yang bebeda tapi meski begitu itu hanya
sebagian dari masyarakat. Masyarakat yang tinggal di kota lebih diuntungkan
dari masyarakat desa karna dikota hampir semua kebutuhan, dan keinginan
masyarakat dapat terpenuhi. Selain itu dikota karna adanya perkembangan
teknologi yang dapat diterima masyarakat, kita dapat mengetahui apa saja yang
terjadi di belahan dunia lain, begitu juga denga teknologi komunikasi nya contoh:
hp, internet, telepon, dll. Dan kebiasaan buruk yang dilakukan warga kota
adalah tidak adanya perhatian kepada lingkungan misalkan tidak membuang sampah
sembarangan tidak mungkin adanya bencana banjir yang setiap tahun melanda
Jakarta. Hubungan interaksi sosial yang ada dikota dapat dilihat saat berada di
pasar dan supermarket karena adanya hubungan timbal balik antara manusia dan manusia.
4.
Pola kehidupan masyarakat dahulu
Sebelum adanya teknologi, masyarakat
jaman dulu memenuhi kebutuhan hidupnya sangat sulit terutama untuk mencari
informasi, transportasi, komunikasi jarak jauh, contohnya saja sangat sulit
mengirim barang kesuatu daerah ke daerah lain, berbeda dengan jaman modern
sudah menggunakan mobil maupun motor. Sama halnya seperti komunikasi pada jaman
dahulu saat ingin berkomunikasi pada orang satu keorang lainnya masih
menggunakan surat menyurat dan sejak adanya teknologi sekarang komunikasi
menjadi lebih cepat dengan menggunakan handphone, telephon, faks, e-mail, akun
jejaring social, dll. Dan juga jaman dulu bangunan-bangunan besar seperti mall,
supermarket, minimarket, dll belum ada. Juga pada jaman dulu hal-hal yang
menyangkut informasi seperti Televisi, Internet, dan hal-hal yang menyangkut
informasi yang sangat cepat belum ada sangat berbeda dengan jaman modern.
Rasa kekeluargaan dan semangat
gotong royongmasyarakat dulu lebih melekat berebeda dengan jaman modern. Juga
interaksi sosial lebih banyak dilakukan oleh masyarakat dulu seperti saat ingin
menawarkan dan membeli sesuatu,berkenalan dengan seseorang, dan saat ikut
bermusyawarah dengan warga lain.
No comments:
Post a Comment