Thursday, 4 August 2016

PERBEDAAN POLA FIKIR MASYARAKAT



PERBEDAAN POLA FIKIR MASYARAKAT
1. Pengertian Masyarakat
“Masyarakat” yang berarti pergaulan hidup manusia sehimpun orang yang hidup bersama dalam sesuatu tempat dengan ikatan aturan tertentu, juga berarti orang, khalayak ramai.

2. Pola Hidup Masyarakat
Dalam sub bab ini yang penulis maksudkan ialah pola hidup yang dilakukan berupa. Kebiasaan untuk mencari nafkah dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarganya dalam kehidupan sehari-hari, seperti pertanian, perkebunan perdagangan dan lain-lain semacamnya, serta akibatnya bagi kelanjutan pendidikan anak-anak mereka.
Dapat kita pula ketahui bahwa mayoritas  penduduk masyarakat di suatu desa diduduki oleh kaum petani yang merupakan pencaharian utama mereka dalam memenuhi  kebutuhan sehari-hari serta sebagian untuk kepentingan sosial.masyarakat di suatu desa jga sulit mendapat kan energi listrik karna kurangnya sarana dan prasarana di desa. Serta masyarakat didesa juga mempercayai hal-hal yang mistik,dan masyarakat masih memakai cara-cara pengobatan dari leluhur mereka.dan juga sulit masuk nya  kendaraan transportasi. Lainnya, perlu juga di ketahui pula bahwa biasanya dalam suatu desa  pola hidup mereka selain dari petani tambak, petani sayur mayur, perkebunan dan sebagian sebagai seorang nelayan, pedagang, tukang kayu, tukang batu, buruh tani, dan pegawai.
Dalam suatu desa dimana terlihat pada masyarakat masih  banyak membedakan nilai-nilai budaya antara orang kaya dengan orang miskin, antara masyarakat yang masih keturunan raja dengan masyarakat biasa. Perbedaan ini masih terdapatnya sistem perburuan bagi masyarakat jelata, misalnya bagi seorang kaya (mampu) memperkerjakan para tani untuk mengerjakan sawah atau ladangnya, kemudian setelah berhasil di beri upah sebagai imbalan yang tidak sesuai dgn hasil kerja mereka.
Dari uraian di atas, dapat dikategorikan bahwa yang terbanyak adalah masyarakat petani, hal ini merupakan standar, bahwa pola hidup di dalam masyarakat dalam mencari nafkah beranekaragam, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Di samping itu sebagian pula masyarakat masih membedakan nilai-nilai budaya diantara orang kaya dan orang miskin antara masyarakat keturunan raja dengan masyarakat biasa.

Perubahan sosial budaya yang terjadi dalam masyarakat, ada masyarakat yang dapat menerima dan ada yang tidak dapat menerima. Masyarakat yang tidak dapat menerima perubahan biasanya masih memiliki pola pikir yang tradisional. Pola pikir masyarakat yang tradisional mengandung unsur-unsur dibawah ini:
1. bersifat sederhana,
2. memiliki daya guna dan produktivitas rendah,
3. bersifat tetap atau monoton,
4. memiliki sifat irasional, yaitu tidak didasarkan pada pikiran tertentu.
Sedangkan perilaku masyarakat yang tidak bisa menerima perubahan sosial budaya, di antaranya sebagai berikut.
1.  Perilaku masyarakat yang bersifat tertutup atau kurang membuka diri untuk
berhubungan dengan masyarakat lain;
2. Masih memegang teguh tradisi yang sudah ada;
3. Takut akan terjadi kegoyahan dalam susunan/struktur masyarakat, jika terjadi integrasi kebudayaan;
4. Berpegang pada ideologinya dan beranggapan sesuatu yang baru bertentangan dengan idielogi masyarakat yang sudah ada


Masyarakat tradisional cenderung sulit menerima budaya asing yang masuk ke lingkungannya, namun ada juga yang mudah menerima budaya asing dalam kehidupannya. Hal ini disebabkan unsur budaya asing tersebut membawa kemudahan bagi kehidupannya. Pada umumnya, unsur budaya yang membawa perubahan sosial budaya dan mudah diterima masyarakat adalah, jika:

1. unsur kebudayaan tersebut membawa manfaat yang besar,
2. peralatan yang mudah dipakai dan memiliki manfaat,
3. unsur kebudayaan yang mudah menyesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima unsur tersebut.

Unsur budaya yang tidak dapat diterima oleh masyarakat adalah:
1. unsur kebudayaan yang menyangkut sistem kepercayaan,
2. unsur kebudayaan yang dipelajari taraf pertama proses sosialisasi.

Sebaliknya, masyarakat modern yang memiliki pola pikir yang berbeda. Unsur yang terkandung dalam pola pikir masyarakat modern adalah:
1. bersifat dinamis atau selalu berubah mengikuti perkembangan zaman,
2. berdasarkan akal pikiran manusia dan senantiasa mengembangkan efisiensi dan efektivitas, serta
3. tidak mengandalkan atau mengutamakan kebiasaan atau tradisi masyarakat.



3. Pola kehidupan masyarakat modern
Lain hal nya dengan kehidupan dikota, hampir sebagian masyarakat hidup dengan gaya yang modern, masyarakat yang tinggal dikota mendapatkan semua kebutuhan nya karna tersedianya alat pemuas kebutuhan yang dapat mereka jumpai disekitar lingkungan mereka. Masyarakat kota maju sekali dalam bidang teknologi, pendidikan, maupun transportasi nya. Mereka juga mau menerima hal-hal baru seperti kemajuan teknologi yang terus berkembang dari zaman ke zaman. Walaupun, begitu masyarakat kota hidup nya lebih bersifat individualis, rasa kebersamaan dan gotong royong jarang terlihat, hanya sebagian orang yang melakukan gotong royong tersebut. Ini mungkin terjadi karena, mereka sibuk dengan urusan masing-masing, dan kurang nya rasa kekeluargaan karna mereka berasal dari daerah dan agama yang bebeda tapi meski begitu itu hanya sebagian dari masyarakat. Masyarakat yang tinggal di kota lebih diuntungkan dari masyarakat desa karna dikota hampir semua kebutuhan, dan keinginan masyarakat dapat terpenuhi. Selain itu dikota karna adanya perkembangan teknologi yang dapat diterima masyarakat, kita dapat mengetahui apa saja yang terjadi di belahan dunia lain, begitu juga denga teknologi komunikasi nya contoh: hp, internet, telepon, dll. Dan kebiasaan buruk yang dilakukan warga kota adalah tidak adanya perhatian kepada lingkungan misalkan tidak membuang sampah sembarangan tidak mungkin adanya bencana banjir yang setiap tahun melanda Jakarta. Hubungan interaksi sosial yang ada dikota dapat dilihat saat berada di pasar dan supermarket karena adanya hubungan timbal balik antara manusia dan manusia.

4. Pola kehidupan masyarakat dahulu
            Sebelum adanya teknologi, masyarakat jaman dulu memenuhi kebutuhan hidupnya sangat sulit terutama untuk mencari informasi, transportasi, komunikasi jarak jauh, contohnya saja sangat sulit mengirim barang kesuatu daerah ke daerah lain, berbeda dengan jaman modern sudah menggunakan mobil maupun motor. Sama halnya seperti komunikasi pada jaman dahulu saat ingin berkomunikasi pada orang satu keorang lainnya masih menggunakan surat menyurat dan sejak adanya teknologi sekarang komunikasi menjadi lebih cepat dengan menggunakan handphone, telephon, faks, e-mail, akun jejaring social, dll. Dan juga jaman dulu bangunan-bangunan besar seperti mall, supermarket, minimarket, dll belum ada. Juga pada jaman dulu hal-hal yang menyangkut informasi seperti Televisi, Internet, dan hal-hal yang menyangkut informasi yang sangat cepat belum ada sangat berbeda dengan jaman modern.
Rasa kekeluargaan dan semangat gotong royongmasyarakat dulu lebih melekat berebeda dengan jaman modern. Juga interaksi sosial lebih banyak dilakukan oleh masyarakat dulu seperti saat ingin menawarkan dan membeli sesuatu,berkenalan dengan seseorang, dan saat ikut bermusyawarah dengan warga lain.

No comments:

Post a Comment